Bila Anda membekam, maka pakailah: Sarung tangan, masker, dan kacamata untuk perlindungan!
Berikut ini adalah urutan membekam:
1. Wawancara dengan pasien.
2. Pengecekan kondisi pasien.
3. Awali dengan doa.
4. Lakukan Pemilihan Titik Bekam
5. Minta pasien untuk berbaring atau duduk agar siap untuk dilakukan proses pembekaman
6. Awalilah proses pembekaman tersebut dengan melaksanakan teknik relaksasi yang dilakukan dengan pijatan ringan pada bagian yang akan ditentukan sebagai titik bekam dengan cara menggunakan tangan langsung dari pembekam tanpa menggunakan sarung tangan dan masker ataupun alat-alat keselamatan pembekam lainnya, pemijatan dilakukan dengan peremasan dan penekanan pada bagian pundak pasien dan punggung pasien secara keseluruhan dengan menggunakan medium minyak zaitun sebagai pelumas tubuh sampai batas pinggangnya demikian juga dengan pemijatan pada bagian betis apabila dirasakan perlu untuk pasien yang akan dilakukan pembekaman pada bagian betis tersebut. Pada saat ini pasien dianjurkan sudah membuka bajunya agar proses pemijatan berjalan dengan nyaman.
7. Pembekam mulai mempersiapkan alat-alat keselamatan pembekaman setelah melakukan pemijatan tersebut dengan mencuci tangannya terlebih dahulu menggunakan sabun dan kemudian mengeringkannya dengan handuk yang bersih dan kering.
8. Pembekam memakai sarung tangan, masker, kopiah / peci / jilbab rapi. Apron (celemek), dan kacamata sebagai alat keselamatan.
9. Pembekam mempersiapkan alat yang akan digunakan sebagai proses pembekaman dengan rapi di meja bekam.
10. Pembekam meneteskan atau menyemprotkan minyak zaitun pada daerah yang akan dibekam setelah sebelumnya menentukan titik yang akan dilakukan pembekaman.
11. Pembekam mengambil alat pompa bekam dan kop dan kemudian meletakkannya pada punggung ataupun bagian yang akan dilakukan pembekaman di tubuh pasien.
12. Pembekam melakukan penyedotan alat bekam dengan pompa bekam dengan jumlah tarikan yang disesuaikan dengan tingkat kenyamanan pasien namun demikian jika pasien menunjukkan gejala kurangnya sensitifitas sarah sehingga kurang rasa sakitnya, pembekam dianjurkan untuk menarik alat penyedot maksimal 2 s/d 3 kali saja.
13. Pembekam menunggu proses kop awal tersebut selama 3 s/d 5 menit atau ketika dilihat kulit sudah berubah warna menjadi kemerahan atau lebih gelap lagi.
14. Setelah itu pembekam membuka alat kop tersebut dengan cara menarik ujung klep alat bekam dan meletakkan alat kop tersebut pada tempat menyimpan alat pada baskom stainless steel yang telah disiapkan.
15. Kemudian pembekam mengambil alat lancing device (pena lancet) yang telah disiapkan sebelumnya dengan jarum yang sudah dibuka.
16. Pembekam melakukan perlukaan pada titik bekam yang telah ditentukan dengan menggunakan alat lancing tersebut dengan penusukan berputar berlawanan arah jarum jam dari arah tengah titik bekam tersebut keluar, penusukan juga dilakukan dengan tidak terlalu menekan permukaan kulit titik bekam tersebut / alat lancing agak mengambang.
17. Pembekam kemudian meletakkan kembali kop bekam di titik yang telah dilakukan perlukaan dengan alat lancing tersebut dan melakukan penyedotan kembali dengan alat pompa bekam sebanyak 2 s/d 3 kali atau sesuai dengan kenyamanan pasien.
18. Pembekam kemudian meletakkan alat lancing yang telah digunakan tadi pada tempat mangkok (bengkok) yang disediakan secara terpisah dari alat kopnya.
19. Keseluruhan proses dari point nomor 14 sampai dengan nomor 18 diulangi sampai ke titik bekam yang terakhir.
20. Setelah selesai melakukan proses nomor 14 sampai dengan 19, pembekam bersiap untuk membuang limbah bekam yang telah dikeluarkan berupa darah tersebut.
21. Pembekam membuka kembali klep alat kop bekam yang telah digunakan untuk menarik kembali titik bekam yang telah dilukai dan menahannya dengan salah satu tangannya agar limbah bekam yang berupa darha tersebut tidak tumpah untuk kemudian melakukan gerakan tertentu sehingga limbah darah tersebut akan terkumpul di dalam alat kop tersebut dengan menjaga di bawah titik bekam dengan kain kassa yang ditempelkan di kulit di bawah titik bekam untuk menjaga agar darah tidak tertumpah. Kemudian pembekam membuang limbah bekam tersebut pada tempat sampah yang dapat ditutup yang telah disiapkan plastik berwarna hitam dengan ketebalan yang cukup agar limbah darah bekam tersebut tidak bocor.
22. Proses pada nomor 17 sampai dengan nomor 21 diulang sekali lagi.
23. Setelah selesai pembekam membersihkan semua titik bekam tersebut dengan menggunakan kapas pada titik bekam tersebut yang sebelumnya telah diteteskan atau disemprot minyak zaitun untuk memudahkan pembersihan.
24. Setelah selesai semua proses tersebut pembekam berkewajiban untuk menanyakan proses pembekaman apakah merasakan pusing ataupun keadaan-keadaan lainnya yang dirasakan.
25. Proses pembekaman diakhiri dengan berdoa syukur. Kemudian pasien diminta untuk tidak mengenakan bajunya lebih dulu selama 5 menit agar minyak zaitun dapat terserap dengan baik pada kulit di titik bekam tersebut.
26. Setelah pembekaman selesai, berikan pijatan ringan di sekitar titik bekam.
27. Bersihkan atau sterilkan peralatan dan rapikan
28. Berikan pasien minum air madu hangat atau minuman hangat yang lain.
29. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi supplement / herba untuk menunjang kesehatannya setiap hari
@klinikbekam.com
No comments:
Post a Comment